Pandemi COVID-19 telah memberikan dampak yang signifikan terhadap berbagai aspek kehidupan di Indonesia, termasuk pola kejahatan di negara ini. Dampak pandemi terhadap pola kejahatan di Indonesia memang patut untuk ditinjau lebih dalam.
Menurut Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Doni Monardo, dampak pandemi terhadap pola kejahatan di Indonesia cukup kompleks. “Dengan adanya pembatasan sosial dan ekonomi, terjadi peningkatan kasus kejahatan seperti pencurian dan perampokan di beberapa daerah,” ujar Doni Monardo.
Salah satu dampak yang paling terasa adalah peningkatan kasus kekerasan dalam rumah tangga. Menurut data Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, kasus kekerasan dalam rumah tangga meningkat sejak pandemi COVID-19 melanda Indonesia. Hal ini disebabkan oleh tekanan ekonomi dan isolasi sosial yang dialami oleh banyak keluarga.
Selain itu, pandemi juga berdampak pada meningkatnya kasus penipuan dan cybercrime di Indonesia. Menurut Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, “Dengan semakin banyak orang yang bekerja dan belajar dari rumah, pelaku kejahatan semakin memanfaatkan kesempatan ini untuk melakukan penipuan dan kejahatan cyber.”
Dampak pandemi terhadap pola kejahatan di Indonesia juga terlihat dari peningkatan kasus narkotika. Menurut data Badan Narkotika Nasional (BNN), penyalahgunaan narkotika meningkat di tengah pandemi COVID-19. Hal ini disebabkan oleh tekanan psikologis akibat isolasi sosial dan ketidakpastian ekonomi yang dirasakan oleh masyarakat.
Sebagai masyarakat, kita perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi peningkatan kasus kejahatan di tengah pandemi ini. Kita juga perlu bekerja sama dengan pihak berwenang untuk mengatasi dampak pandemi terhadap pola kejahatan di Indonesia. Semoga dengan upaya bersama, kita dapat melindungi diri dan keluarga dari ancaman kejahatan di masa pandemi ini.